Learning the past Managing the present Shaping the future

Selasa, 03 Januari 2017

Terminologi-Terminologi Mendasar dalam Perencanaan Kota

Pengertian Kota,Perkotaan, Kawasan Perkotaan

terminologi-terminologi mendasar dalam perencanaan kota

n  Tempat dimana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadinya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau  aktivitas penduduknya.
n  Permukiman yang mempunyai berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat non-agraris, kepadatan penduduk relatif tinggi (Kamus Tata Ruang)
n  Tempat sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis.
n  Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan (Pemendagri No. 2/1987).
n  Kota sebagai Daerah Otonom (>< Kabupaten)



        Definisi Kota Menurut JAMAN

            Pra Renaissance:
-  Kota merupakan pemusatan permukiman yang  merupakan    
   tempat kedudukan pusat kekuasaan (raja, kaisar, bangsawan)
-  Permukiman bagi rakyat kecil yang mendapat perlindungan dari   
   penguasa setempat

Renaissance:
            Kota merupakan lokasi tempat terjadi tukar menukar produksi  
antara produsen, konsumen dan para tengkulak, dimana meru-
pakan lokasi strategis (tepi laut, persimpangan,titik pergantian angkutan)

            Revolusi Industri:
-  Pengertian kota didasarkan pada jumlah penduduknya
-  Hal ini dikaitkan dengan banyaknya penemuan teknologi yang menimbulkan arus urbanisasi dan pemusatan  penduduk

            Tradisional:
-  Suatu permukiman permanen dengan kepadatan tinggi dan 
   relatif luas yang dihuni oleh individu-individu yang secara
   sosial heterogen

Modern:
Kota dilihat dari 
            - kriteria penyediaan fasilitas umum dan sosial,
            - kriteria status administrasinya 
            - pola tata cara kehidupan masyarakatnya 




LINGKUP
PENGERTIAN KOTA
Fisik
Suatu wilayah dengan wilayah terbangun (buit up area) yang lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya
Demografis
Wilayah dimana terdapat konsentrasi penduduk yang dicerminkan oleh jumlah dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan di wilayah sekitarnya
Sosial
Suatu wilayah dimana terdapat kelmpok-kelompok sosial
masyarakat yang heterogen (tradisional – modern, formal
informal, maju – terbelakang, dsb)
Geografis
Suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya

LINGKUP
PENGERTIAN KOTA
Statistik
Suatu wilayah yang secara statistik besaran atau ukuran jumlah penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk kriteria kota
Ekonomi
Suatu wilayah dimana terdapat kegiatan usaha yang sangat beragam dengan dominasi di sektor non pertanian, seperti perdagangan, perindustrian, pelayanan jasa, perkantoran, pengangkutan, dll
Administrasi
Suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas
kewenangan administrasi pemerintah yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu
   
KOTA DITINJAU SECARA FISIK :

-  Merupakan wilayah terbangun yang terletak saling   
   berdekatan/ terkonsentrasi, yang meluas dari pusatnya hingga
   ke daerah pinggiran kota
-  Wilayah yang didominasi oleh struktur binaan
-          Terdiri dari      :
a.       bangunan-bangunan dan kegiatan-kegiatan yang berada di permukaan tanah,
     atau dekat dengan muka tanah
b. instalasi-instalasi di bawah permukaan tanah
c. kegiatan-kegiatan di dalam ruangan kosong di angkasa

Unsur-unsur yang mempengaruhi Fisik Kota :

  1. TOPOGRAFI TAPAK
  2. BANGUNAN
  3. STRUKTUR (bukan bangunan)
    1. Jalur-jalur transportasi
    2. Jaringan utilitas (air bersih, air kotor/drainase, listrik, telekomunikasi)
à Keduanya membentuk pola penggunaan lahan
  1. RUANG TERBUKA
  2. KEPADATAN, dipengaruhi oleh:
    1. Persentase KDB
    2. KLB/ ketinggian bangunan
    3. Kuantitas Ruang Terbuka / KDH
  3. IKLIM
  4. VEGETASI
  5. KUALITAS ESTETIKA

KOTA DITINJAU SECARA SOSIAL

-   Merupakan konsentrasi penduduk yang membentuk suatu komunitas yang pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui konsentrasi dan spesialisasi tenaga kerja dan meningkatkan adanya diversitas intelektual, kebudayaan dan kegiatan rekreatif di kota-kota
-    Spek yang berpengaruh:
a.   Besaran dan Komposisi penduduk
b.   Keruangan
   KOTA DITINJAU SECARA EKONOMI  
-    Memiliki fungsi sebagai penghasil produksi barang dan jasa,
     untuk mendukung kehidupan penduduknya.      
-    Ekonomi perkotaan dapat ditinjau dari 3 bagian:
      a.  Ekonomi Pemerintahan
      b.  Ekonomi Swasta
      c.  Ekonomi Khusus
Definisi Perkotaan (= Urban)
[Kawasan Perkotaan]

n  Daerah permukiman yang meliputi kota induk dan daerah pengaruh di luar batas administratif nya yang berupa daerah pinggiran sekitarnya/ daerah suburban.
n  Kawasan Perkotaan (>< Kawasan Perdesaan)
       Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi (UUPR 92).
n  Kawasan Perkotaan adalah aglomerasi kota-kota dengan daerah sekitarnya yang memiliki sifat kekotaan; dapat melebihi batas politik/administrasi dari kota yang bersangkutan

Definisi Penduduk Perkotaan 
          (BPS,  Sensus 1980)


Kriteria definisi optimal DESA-URBAN
  Kepadatan penduduk : suatu desa dengan kepadatan penduduk 5000 orang per-km2 didefinisikan sbg kota
      Persen rumah tangga pertanian : suatu desa yang kurang dari 25 % rumah tangganya berusaha dalam bidang pertanian, didefinisikan sebagai kota
      Jumlah fasilitas kota : suatu desa yang memiliki 8 atau lebih jenis fasilitas (dari maksimum 14: kend. umum bermotor, bioskop, SD, SLP, SLA, klinik, klinik bersalin, puskesmas, kantor pos, bank, pasar tertutup, daerah pertokoan, asrama atau hotel, dan tempat penyewaan alat pesta) didefinisikan sebagai kota.
      Dalam praktek : sukar untuk menerapkan kriteria tersebut secara dogmatis,
      à        Dikembangkan metodologi kombinasi berdasarkan 3 kriteria
Nilai ranking 1 – 10 untuk tiap kriteria
> 23                 : desa Urban
17 – 23            : desa marginal
<  17                : desa Rural

AGLOMERASI DESA URBAN DI METROPOLITAN BANDUNG
 



n  Kawasan perkotaan (KP) :
n  KP berstatus administratif Daerah Kota
n  KP yang merupakan bagian dari Daerah Kabupaten
n  KP Baru yang merupakan hasil pembangunan yang mengubah kawasan perdesaan menjadi KP
n  KP yang mempunyai bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan
n     BEBERAPA TERMINOLOGI YANG TERKAIT DENGAN KOTA
1.   NEW TOWN (KOTA BARU)
q  Gejala yang terjadi pada abad 19, merupakan hasil penukaran dari perencanaan kota komprehensif dengan tingkat kemandirian yang didasari pada pembangunan sektor ekonomi (tempat kerja)    
q  Merupakan pemecahan masalah kota yang menyangkut redistribusi penduduk ke wilayah sekitarnya yang lebih nyaman untuk tempat tinggal    
q  Pertama kali diperkenalkan di Inggris (dengan konsep The Garden City)    
2.   PRIMATE CITY
q  Kota Unggulan/Utama
q  Suatu kota dalam sebuah negara yang ukuran ( jumlah penduduknya ) jauh lebih besar dari kota kedua terbesar di negara tersebut; banyak ditemukan terutama di negara-negara berkembang
3.   METROPOLIS/METROPOLITAN
q  Merupakan ibukota suatu negara, propinsi atau daerah
q  Dapat juga dipakai sebagai sebutan untuk Kota Besar
4.   METROPOLITAN AREA
q  Keseluruhan dari pusat dan daerah pinggiran kota serta daerah sekitarnya (kota dan desa) yang masih terikat dan dipengaruhi oleh kota tersebut.
5.   BOOM TOWN
q  Merupakan suatu kota yang bukan termasuk metropolitan dan tumbuh karena adanya potensi / SDA / kegiatan yang menyebabkan terjadi perkembangan secara mendadak.
q  Di Amerika, boom towns terjadi karena “energi” (Energy Related Project).
q  Contoh di Indonesia : Bontang, Dumai, Lhoksumawe, Suralaya
q  Fase dalam Boom Towns :
Fase 1 : berkembang karena datangnya orang-orang                   
                       untuk mengembangkan potensi yang ada (yang
                       sifatnya sementara.
            Fase 2 : datangnya orang-orang yang akan tinggal
                       permanen. Orang-orang inilah yang kemudian
                       memelihara kota dan menyebabkan timbulnya
                       kegiatan ekonomi baru
6.   KOTA NON METROPOLITAN
q  Kota-kota kecil yang berkembang karena urban population yang membutuhkan lahan yang luas
q  Terjadi di Amerika pada tahun 1970-an
q  Non Metropolitan terjadi karena :
            1. “Reversal” (kembali lagi) dari metropolitan ke rural area
           (urbanisasi)
            2. “Spill over” (tumpahan/luberan) dari metropolitan
            3.  “Retirement” orang-orang yang mencari ketenangan /
           kenyamanan di kota-kota kecil
7.   SOCIALIZE CITY
q  Di negara sosialis
q  Tidak ada kepemilikan lahan oleh individu.
8.   CONURBATION
q  Merupakan perkembangan lanjutan dari suatu kota, yaitu pada saat mulai bergabungnya satu kota dengan kota-kota lainnya di daerah sekitarnya
q  Conurbation tidak harus disertai oleh penggabungan secara politis (administrasi)
q  Gejala tersebut dapat terjadi oleh adanya suatu koridor transportasi utama antara 2 kota atau lebih
9.   SUPER CONURBATION / MEGALOPOLIS
q  Adalah conurbation raksasa dengan penduduk paling sedikit 12 juta jiwa

n  Wilayah (UU 26/2007 ttg Penataan Ruang):
   Merupakan suatu kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya, yg batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsional
    Secara konsepsual terdiri dari wilayah homogen, nodal, administratif  dan wilayah perencanaan
   Wilayah yg bersifat fungsional sering digunakan terminologi Kawasan
  
PERENCANAAN

n  Perencanaan adalah proses yang kontinyu, yang menyangkut pengambilan keputusan atau pilihan mengenai bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang ada semaksimal mungkin guna mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa depan
n  Suatu rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari
            oleh suatu pola tindakan yang definitif, yang menurut
            pertimbangan yang sistematis akan dapat membawa keuntungan
            tetapi dengan anggapan bahwa akan ada tindakan selanjutnya
            yang akan merupakan kegiatan sistematis lainnya.\
n  Perencanaan Kota : Kegiatan penyusunan rencana kota, yang dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam mencapai kesejahteraan

PRINSIP PERENCANAAN :

n  Pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan
n  Suatu penetapan pengagihan sumber daya (resources allocation)
n  Suatu penetapan dan usaha pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan (setting up goals and objectives)
n  Suatu pencapaian keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang, yaitu:
            a. dapat membuat perkiraan yang baik dan menjabarkannya dalam
         suatu penjadwalan yang berurutan (sequential) sesuai dengan
         kebutuhan dan sumber daya yang mendukungnya
     b. Pelaksanaan pentahapan untuk mencapai tujuan masa mendatang
         disusun dalam urutan kegiatan yang logis, rasional dan tertata
         secara bertahap, berurutan.

       UNSUR – UNSUR RENCANA :

n  Unsur keinginan, cita-cita
n  Unsur tujuan dan motivasi
n  Unsur sumber daya (alam, manusia, modal dan informasi)
n  Unsur upaya hasil guna dan daya guna
n  Unsur ruang dan waktu

Faktor yang berpengaruh dalam Perencanaan :

n  Landasan filsafah dan Ideologi
n  Motivasi dan tujuan yang merupakan dasar kebijaksanaan
n  Sumber daya alam, manusia, modal dan informasi
n  Teknologi dan Ilmu Pengetahuan
n  Personil trampil
n  Ruang dan waktu

Syarat – syarat suatu Rencana :

n  Logis, masuk akal, harus dapat dimengerti
n  Luwes (flexible), mampu mengikuti arus/perkembangan
n  Objektif dalam arti menyangkut kepentingan umum maupun tertentu
n  Memperhatikan kendala dan limitasi baik fisik maupun sosial
n  Merupakan proses yang terjadi terus menerus

Perkembangan Perencanaan :

n  Pada mulanya dikaitkan dengan pekerjaan yang menghasilkan
n  produk fisik yang statis  (lebih ditekankan pada perencanaan fisik dan estetika)
n  Rencana merupakan perumusan cita-cita/keinginan masa yang akan datang yang lebih terbatas (mikro)


Pada perkembangannya, perencanaan dihubungkan dengan upaya untuk merumuskan cita-cita dalam arti yang lebih baik di masa yang akan datang
Rencana merupakan rumusan keinginan/cita-cita yang lingkupnya menyeluruh dan luas







0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blogger templates

Hak cipta hanya milik ALLAH. Diberdayakan oleh Blogger.

Komentar

Gunakanlah Bahasa yang santun dan bersifat membangun, terimakasih :)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Paling Dilihat