Learning the past Managing the present Shaping the future

Rabu, 26 Juli 2017

Sharp Dangerous Triple (S)kills

Berangkat daripada asumsi sebelumnya, bahwa output dasar bagi setiap mahasiswa adalah dapat menjadi problem solver bagi masyarakatnya. Adapun setidaknya nilai-nilai standar yang biasa dijadikan patokan ialah Tridharma PT. yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kiranya seseorang dapat menilai secara objektif dan menyeluruh pastinya tidak akan terjadi sentimen negatif diantara blok-blok mahasiswa.
Patut kiranya mahasiswa teknik planologi dapat insentif. Atau minimal stimulus penunjang perkembangan mental dan akademik. Lewat pendekatan pemampatan empat tahun, kita bisa memiliki 250% modal awal bahkan lebih. Hal ini bukanlah tanpa alasan, setidaknya ada tiga hal fundamental yang dapat menjadi ujung tombak mahasiswa teknik planologi dalam memperoleh segala kapasitasnya. Sesuatu yang barangkali tidak didapatkan di program lain, atau kurang tertajamkan.
sumber : https://adiprabowo31.blogspot.co.id/2014/09/hubungan-manajemen-dan-organisasi.html
Pertama, kemampuan manajerial. Management is the organizational process that includes strategic planning, setting; objectives, managing resources, deploying the human and financial assets needed to achieve objectives, and measuring results atau secara singkat dapat diartikan sebagai proses mencapai tujuan organisasi dengan bekerja dengan dan melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. Proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik mikro maupun makro mustahil dilakukan bila kemampuan ini minim. Skill inilah yang membuat lulusan teknik ini dapat versatile di berbagai hal.
The planologist harus mengetahui secara terstruktur mulai dari tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah mikro, berlanjut ke sistem perkotaan nasional yang terkait dengan kawasan perdesaan/perkotaan dalam wilayah pelayanannya dan sistem jaringan prasarana utama hingga menyelidiki indikasi arahan peraturan zonasi sistem nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi bagi pelanggar yang tentu membutuhkan multidisiplin ilmu. Dan setiap kepala planologist memiliki andil, tanggung jawab serta potensi besar untuk mengelola dan menyelesaikan masalah-masalah urban secara kontekstual, tentu dengan segala pertimbangan epistemologi yang ada.
Skill manajerial mutlak diperlukan bagi segala jenis planner, apalagi kita yang harus siap tempur dengan kondisi manajerial mikro maupun makro. Sejarah telah berbicara mengenai negara yang menguasai sistem manajemen, dia akan unggul lebih dahulu daripada yang tidak menguasai. Menyediakan lahan untuk pengembangan hunian dan kebutuhan masyarakat dengan kepadatan dan tipe yang bervariasi di seluruh wilayah kota tentu merupakan kolaborasi multidisiplin ilmu. Sistem manajemen setidaknya dapat menyediakan ruang hunian yang sehat, nyaman, selamat, aman dan asri sesuai dengan ragam kepadatan dan tipe hunian yang dikembangkan.
Beruntungnya kita, sebagai salah satu putra-putri yang berkesempatan untuk mengetahui kemampuan ini lebih lanjut lewat pembiasaan dan lingkungan belajar yang mendukung. Mengetahui sistem luar dan dalam, mempelajari suatu struktur proses dari awal hingga akhir lalu merumuskan alternatif solusi terbaik dari berbagai macam permasalahan yang kompleks.
Sumber : https://www.lynda.com/Business-Skills-tutorials/Managing-Project-Communication/149841-2.html
Kedua, skill wajib yang akan tersematkan kepada The Planologist adalah kemampuan komunikasi, Communication is two-way process of reaching mutual understanding, in which participants not only exchange (encode-decode) information, news, ideas and feelings but also create and share meaning. Dalam artian singkat dapat diartikan sebagai kemampuan dasar untuk dapat memperoleh sintesis pengertian antara dua personal atau lebih dan memberikan makna sesuai maksud yang tepat.
Sumber : http://slideplayer.com/slide/6408767/
Kemampuan ini bukanlah tanpa alasan, Penelitian telah membuktikan bahwa kemampuan berkomunikasi adalah elemen utama yang menjadi pertimbangan penyedia pekerjaan menerima karyawannya. Bahkan IPK terlampau jauh dari penilaian. Komunikasi merujuk pada bagaimana orang saling berbagi pandangan dan pikiran dengan orang lain.Tidak hanya itu, kemampuan berkomunikasi yang baik juga dapat mengubah hidup seseorang.
Komunikasi yang baik dapat menjamin adanya pertukaran pikiran dan pandangan yang benar serta terjadinya konsensus dalam persepsi sehingga tidak terjadi kebingungan. Jika sebuah hal tidak dikomunikasikan dengan baik, maka orang akan sulit mengerti. Jika dibiarkan, masalah pun akan timbul sebagai dampaknya. Keluarga dan organisasi tentu akan hancur bila antar personal tidak mengindahkan pentingnya komunikasi.
Setiap pekerjaan dan kebutuhan interaksi tentu membutuhkan komunikasi. Bukan hanya berfungsi untuk menjalin dan menghubungkan satu orang dengan yang lainnya, komunikasi juga berperan penting dalam sebuah perencanaan, koordinasi, dan informasi baik temporar maupun berkelanjutan. Komunikasi yang efektif dan efisien dapat menginspirasi banyak orang untuk memperjuangkan dan mengikuti sesuatu. Karenanya, komunikasi adalah sesuatu yang bertanggung jawab untuk mengubah hidup banyak orang namun harus dilakukan secara efektif dan efisien.
Hal tersebut diajarkan sepenuhnya disini, bahkan tiap harinya dituntut untuk dapat menyampaikan sesuatu secara efektif dan efisien. Memilih setiap diksi dengan berbagai pertimbangan, serta menerjemahkan makna penyampaian orang lain dengan tepat. Setiap kajiannya menarik inspirasi dari berbagai sudut pandang. Setiap publikasinya menuntut setiap kru untuk berpikir mendalam terkait maksud yang ingin disampaikan. Menjadikan lulusan teknik planologi siap terjun di berbagai bidang karir.
Sumber : https://akshayanatesh.wordpress.com/author/akshayanatesh/
Ketiga, kemampuan mengonsep, Concepting is functioning as a prototype or model of new product or innovation with using an idea of something formed by mentally combining all its characteristics or particulars a directly conceivedor intuited object of thought.Begitulah, mengonsep adalah proses untuk menciptakan prototipe atau model produk atau inovasi baru dengan menggunakan gagasan tentang sesuatu yang dibentuk oleh kombinasi mental serta semua karakteristik baik umum maupun spesifiknya yang secara langsung dikandung atau diintipkan objek pemikiran. Berbicara tentang logika dan epistemologi, mungkin tidak dapat secara langsung dirasakan secara instan perbedaannya, namun konsekuensi logis menimba ilmu di kampus ini saja sebenarnya sudah dihadapkan dengan kemampuan memetakan permasalahan, potensi, alternatif solusi serta peluang pengembangan.
Meruncing ke Labtek IX-A, bangku-bangku kuliah menunggu mahasiswa-mahasiswinya menimba lautan titian ilmu yang melimpah. Hampir semua matkulnya berisikan pengasahan berpikir kritis, menciptakan ruang gerak serta kemungkinan terburuk hingga beberapa dasawarsa kedepan. Studi perpetaan baik esri maupun sobek serta studio proses hingga kota serasa seperti merencanakan sebuah strategi pertempuran, yakni pertempuran melawan kerusakan kota, wilayah dan manusianya.
sumber : http://www.pl.itb.ac.id/?p=664
Lewat pembiasaan yang seitensif baik secara internal maupun eksternal, baik secara moril maupun materiil tatanan reflek pasti akan tercipta. Mempelajari hal-hal baru tiap hari dan menghadapi permasalahan baru baik konvensional maupun milenial, tanpa sadar concepting skill sudah kita kantongi sejak Integrasi hari pertama silam. Berharap benar-benar menjadi kesempatan emas bagi kami tuk mengeksplorasi intrik permasalahan yang lebih kompleks dan rumit.
Mengonsep dalam konteks perencanaan bersifat mendalam dan lentur, bak bor hidrolik untuk me-flare up minyak mentah dari sebuah reservoir. Setiap lapisan struktur tanahnya tentu memiliki konteks yang berbeda-beda, baik tringensitas, salinitas, maupun vikositasnya.
Sebuah kemampuan yang mungkin tidak dapat dilakukan normal dalam 2–3 tahun namun kita berhasil dituntut untuk mengolaborasikan ketiga skill tersebut dalam kurun waktu singkat dan padat sekaligus, amazing.
Bermacam diskusi grup, forum online dan pesta jurnalistik mungkin hanya sebagian kecil dari pola pembelajaran keilmuan yang berkelanjutan. Kupikir input kita semua sudahlah bagus, layaknya supra komputer dengan berbagai komponen spek dewanya. Namun sayangnya tidak semua komputer tersebut berisi perangkat lunak yang dewa juga, sehingga tidak dapat termaksimalkan. Tiga skil diatas dapat menjadi sebuah batu loncatan untuk selalu men-trigger perangkat-perangkat lunak tersebut.
As addition, sebenarnya ada satu skil lagi yang membuat kita nampak berbeda sebagai para calon S.T. yang lain. Yaitu setiap dari kita di desain untuk dapat siap menjadi leader di manapun dan kapanpun. Melengkapi ketiga skill “basic” yang telah kita semua dapatkan sebelumnya. Memang sejak awal visi misi yang diusung berujung pada kesiapan setiap SDM untuk menjadi leader. Hal inipun ditunjang dengan penyediaan logistik serta suprastruktur yang menyetel dengan karakter mahasiswanya. Secara afektif tiap individu juga mendapat desakan persaingan yang kuat di setiap detiknya, baik berpacu dengan individu lain, maupun dengan masalah-masalah yang coba diciptakan sendiri.
Sebagai harapan, multidisiplin kemampuan ini sebenarnya dapat unggul telak 250% atau lebih. Namun sebenarnya tiap individu itu sendiri yang kurang dapat memegang komitmen untuk mencoba mengambil porsi lebih besar dalam peran nyata, sehingga kemampuan tersebut kurang dapat terlihat secara kasat mata. Khawatirnya justru menjadi petaka bagi skup yang lebih luas. — RM

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blogger templates

Hak cipta hanya milik ALLAH. Diberdayakan oleh Blogger.

Komentar

Gunakanlah Bahasa yang santun dan bersifat membangun, terimakasih :)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Paling Dilihat