Pengertian
Kota,Perkotaan, Kawasan Perkotaan
terminologi-terminologi
mendasar dalam perencanaan kota
n Tempat dimana
konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadinya
pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas penduduknya.
n Permukiman yang
mempunyai berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat
non-agraris, kepadatan penduduk relatif tinggi (Kamus Tata Ruang)
n Tempat
sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu
wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan
individualistis.
n Pusat permukiman
dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur
dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak
dan ciri kehidupan perkotaan (Pemendagri No. 2/1987).
n Kota sebagai
Daerah Otonom (>< Kabupaten)
Definisi Kota Menurut JAMAN
Pra Renaissance:
- Kota merupakan pemusatan permukiman
yang merupakan
tempat kedudukan pusat kekuasaan (raja,
kaisar, bangsawan)
- Permukiman bagi rakyat kecil yang
mendapat perlindungan dari
penguasa setempat
Renaissance:
Kota merupakan
lokasi tempat terjadi tukar menukar produksi
antara produsen, konsumen dan para tengkulak, dimana meru-
pakan lokasi strategis (tepi laut, persimpangan,titik pergantian angkutan)
Revolusi
Industri:
- Pengertian kota didasarkan pada jumlah
penduduknya
- Hal ini dikaitkan dengan banyaknya
penemuan teknologi yang menimbulkan arus urbanisasi dan pemusatan penduduk
Tradisional:
- Suatu permukiman permanen dengan
kepadatan tinggi dan
relatif luas yang dihuni oleh individu-individu
yang secara
sosial heterogen
Modern:
Kota dilihat dari
- kriteria penyediaan
fasilitas umum dan sosial,
-
kriteria status administrasinya
- pola tata cara kehidupan
masyarakatnya
LINGKUP
|
PENGERTIAN KOTA
|
Fisik
|
Suatu wilayah dengan wilayah terbangun (buit up
area) yang lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya
|
Demografis
|
Wilayah dimana terdapat konsentrasi penduduk yang
dicerminkan oleh jumlah dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan keadaan di wilayah sekitarnya
|
Sosial
|
Suatu wilayah dimana terdapat kelmpok-kelompok
sosial
masyarakat yang heterogen (tradisional – modern,
formal
informal, maju – terbelakang, dsb)
|
Geografis
|
Suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih
padat dibandingkan dengan area sekitarnya
|
LINGKUP
|
PENGERTIAN KOTA
|
Statistik
|
Suatu wilayah yang secara statistik besaran atau
ukuran jumlah penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk kriteria
kota
|
Ekonomi
|
Suatu wilayah dimana terdapat kegiatan usaha yang
sangat beragam dengan dominasi di sektor non pertanian, seperti perdagangan,
perindustrian, pelayanan jasa, perkantoran, pengangkutan, dll
|
Administrasi
|
Suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas
kewenangan administrasi pemerintah yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu
|
KOTA DITINJAU SECARA FISIK :
- Merupakan
wilayah terbangun yang terletak saling
berdekatan/
terkonsentrasi, yang meluas dari pusatnya hingga
ke daerah
pinggiran kota
- Wilayah yang didominasi oleh struktur binaan
-
Terdiri dari :
a.
bangunan-bangunan dan kegiatan-kegiatan yang
berada di permukaan tanah,
atau dekat dengan muka tanah
b. instalasi-instalasi di bawah permukaan tanah
c. kegiatan-kegiatan di dalam ruangan kosong di
angkasa
Unsur-unsur
yang mempengaruhi Fisik Kota :
- TOPOGRAFI TAPAK
- BANGUNAN
- STRUKTUR (bukan
bangunan)
- Jalur-jalur transportasi
- Jaringan utilitas (air bersih, air kotor/drainase, listrik,
telekomunikasi)
à Keduanya membentuk pola penggunaan lahan
- RUANG TERBUKA
- KEPADATAN, dipengaruhi oleh:
- Persentase KDB
- KLB/ ketinggian bangunan
- Kuantitas Ruang Terbuka / KDH
- IKLIM
- VEGETASI
- KUALITAS ESTETIKA
KOTA
DITINJAU SECARA SOSIAL
- Merupakan konsentrasi penduduk yang
membentuk suatu komunitas yang pada awalnya bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas melalui konsentrasi dan
spesialisasi tenaga kerja dan meningkatkan adanya diversitas
intelektual, kebudayaan dan kegiatan rekreatif di kota-kota
- Spek yang berpengaruh:
a. Besaran dan Komposisi penduduk
b. Keruangan
KOTA DITINJAU SECARA EKONOMI
- Memiliki
fungsi sebagai penghasil produksi barang dan jasa,
untuk
mendukung kehidupan penduduknya.
- Ekonomi perkotaan dapat ditinjau dari 3
bagian:
a. Ekonomi Pemerintahan
b. Ekonomi Swasta
c. Ekonomi Khusus
Definisi Perkotaan (= Urban)
[Kawasan Perkotaan]
n Daerah
permukiman yang meliputi kota induk dan daerah pengaruh di luar batas
administratif nya yang berupa daerah pinggiran sekitarnya/ daerah suburban.
n Kawasan
Perkotaan (>< Kawasan Perdesaan)
Kawasan
yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi (UUPR 92).
n Kawasan
Perkotaan adalah aglomerasi kota-kota dengan daerah sekitarnya yang memiliki
sifat kekotaan; dapat melebihi batas politik/administrasi dari kota yang
bersangkutan
Definisi Penduduk Perkotaan
(BPS, Sensus 1980)
Kriteria
definisi optimal DESA-URBAN
• Kepadatan
penduduk : suatu desa dengan kepadatan penduduk 5000 orang per-km2
didefinisikan sbg kota
• Persen rumah
tangga pertanian : suatu desa yang kurang dari 25 % rumah tangganya berusaha dalam bidang pertanian, didefinisikan sebagai kota
• Jumlah fasilitas
kota : suatu desa yang memiliki 8 atau lebih jenis fasilitas (dari maksimum 14: kend. umum bermotor, bioskop, SD, SLP, SLA, klinik, klinik bersalin,
puskesmas, kantor pos, bank, pasar tertutup, daerah pertokoan, asrama atau
hotel, dan tempat penyewaan alat pesta) didefinisikan sebagai kota.
• Dalam praktek :
sukar untuk menerapkan kriteria tersebut secara dogmatis,
à Dikembangkan
metodologi kombinasi berdasarkan 3 kriteria
Nilai ranking 1 – 10 untuk tiap
kriteria
> 23 :
desa Urban
17 – 23 : desa marginal
< 17 :
desa Rural
AGLOMERASI DESA
URBAN DI METROPOLITAN BANDUNG
n Kawasan perkotaan (KP) :
n KP berstatus
administratif Daerah Kota
n KP yang
merupakan bagian dari Daerah Kabupaten
n KP Baru yang
merupakan hasil pembangunan yang mengubah kawasan perdesaan menjadi KP
n KP yang
mempunyai bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan
n BEBERAPA
TERMINOLOGI YANG TERKAIT DENGAN KOTA
1. NEW TOWN
(KOTA BARU)
q Gejala yang
terjadi pada abad 19, merupakan hasil penukaran dari perencanaan kota
komprehensif dengan tingkat kemandirian yang didasari pada pembangunan sektor
ekonomi (tempat kerja)
q Merupakan
pemecahan masalah kota yang menyangkut redistribusi penduduk ke wilayah
sekitarnya yang lebih nyaman untuk tempat tinggal
q Pertama kali
diperkenalkan di Inggris (dengan konsep The Garden City)
2. PRIMATE
CITY
q Kota
Unggulan/Utama
q Suatu kota dalam
sebuah negara yang ukuran ( jumlah penduduknya ) jauh lebih besar dari kota
kedua terbesar di negara tersebut; banyak ditemukan terutama di negara-negara
berkembang
3. METROPOLIS/METROPOLITAN
q Merupakan
ibukota suatu negara, propinsi atau daerah
q Dapat juga
dipakai sebagai sebutan untuk Kota Besar
4.
METROPOLITAN AREA
q Keseluruhan dari
pusat dan daerah pinggiran kota serta daerah sekitarnya (kota dan desa) yang
masih terikat dan dipengaruhi oleh kota tersebut.
5. BOOM TOWN
q Merupakan suatu
kota yang bukan termasuk metropolitan dan tumbuh karena adanya potensi / SDA /
kegiatan yang menyebabkan terjadi perkembangan secara mendadak.
q Di Amerika, boom
towns terjadi karena “energi” (Energy Related Project).
q Contoh di
Indonesia : Bontang, Dumai, Lhoksumawe, Suralaya
q Fase dalam Boom
Towns :
Fase 1 :
berkembang karena datangnya orang-orang
untuk mengembangkan
potensi yang ada (yang
sifatnya sementara.
Fase 2 : datangnya orang-orang yang akan
tinggal
permanen. Orang-orang
inilah yang kemudian
memelihara kota dan
menyebabkan timbulnya
kegiatan ekonomi baru
6. KOTA NON
METROPOLITAN
q Kota-kota kecil
yang berkembang karena urban population yang membutuhkan lahan yang luas
q Terjadi di
Amerika pada tahun 1970-an
q Non Metropolitan
terjadi karena :
1.
“Reversal” (kembali lagi) dari metropolitan ke rural area
(urbanisasi)
2.
“Spill over” (tumpahan/luberan) dari metropolitan
3. “Retirement” orang-orang yang mencari
ketenangan /
kenyamanan di kota-kota kecil
7. SOCIALIZE
CITY
q Di negara
sosialis
q Tidak ada
kepemilikan lahan oleh individu.
8.
CONURBATION
q Merupakan
perkembangan lanjutan dari suatu kota, yaitu pada saat mulai bergabungnya satu
kota dengan kota-kota lainnya di daerah sekitarnya
q Conurbation
tidak harus disertai oleh penggabungan secara politis (administrasi)
q Gejala tersebut
dapat terjadi oleh adanya suatu koridor transportasi utama antara 2 kota atau
lebih
9. SUPER
CONURBATION / MEGALOPOLIS
q Adalah
conurbation raksasa dengan penduduk paling sedikit 12 juta jiwa
n Wilayah (UU 26/2007 ttg Penataan
Ruang):
Merupakan
suatu kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya, yg batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsional
Secara
konsepsual terdiri dari wilayah homogen, nodal, administratif dan wilayah perencanaan
Wilayah yg
bersifat fungsional sering digunakan terminologi Kawasan
PERENCANAAN
n Perencanaan
adalah proses yang kontinyu, yang menyangkut pengambilan keputusan atau pilihan
mengenai bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang ada semaksimal mungkin guna
mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa depan
n Suatu rangkaian
kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari
oleh
suatu pola tindakan yang definitif, yang menurut
pertimbangan
yang sistematis akan dapat membawa keuntungan
tetapi
dengan anggapan bahwa akan ada tindakan selanjutnya
yang
akan merupakan kegiatan sistematis lainnya.\
n Perencanaan Kota
: Kegiatan penyusunan rencana kota, yang dimaksudkan untuk mewujudkan
peningkatan kualitas lingkungan kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam
mencapai kesejahteraan
PRINSIP PERENCANAAN :
n Pengambilan
keputusan untuk menentukan pilihan
n Suatu penetapan
pengagihan sumber daya (resources allocation)
n Suatu penetapan
dan usaha pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan (setting up goals and
objectives)
n Suatu pencapaian
keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang, yaitu:
a.
dapat membuat perkiraan yang baik dan menjabarkannya dalam
suatu
penjadwalan yang berurutan (sequential) sesuai dengan
kebutuhan dan sumber daya yang mendukungnya
b.
Pelaksanaan pentahapan untuk mencapai tujuan masa mendatang
disusun dalam urutan kegiatan yang logis, rasional dan tertata
secara bertahap, berurutan.
UNSUR – UNSUR RENCANA :
n Unsur keinginan,
cita-cita
n Unsur tujuan dan
motivasi
n Unsur sumber
daya (alam, manusia, modal dan informasi)
n Unsur upaya ‘hasil guna’ dan ‘daya guna’
n Unsur ruang dan
waktu
Faktor yang
berpengaruh dalam Perencanaan :
n Landasan
filsafah dan Ideologi
n Motivasi dan
tujuan yang merupakan dasar kebijaksanaan
n Sumber daya
alam, manusia, modal dan informasi
n Teknologi dan
Ilmu Pengetahuan
n Personil trampil
n Ruang dan waktu
Syarat – syarat
suatu Rencana :
n Logis, masuk
akal, harus dapat dimengerti
n Luwes
(flexible), mampu mengikuti arus/perkembangan
n Objektif dalam
arti menyangkut kepentingan umum maupun tertentu
n Memperhatikan
kendala dan limitasi baik fisik maupun sosial
n Merupakan proses
yang terjadi terus menerus
Perkembangan
Perencanaan :
n Pada mulanya
dikaitkan dengan pekerjaan yang menghasilkan
n produk fisik yang statis
(lebih ditekankan pada perencanaan fisik
dan estetika)
n Rencana
merupakan perumusan cita-cita/keinginan masa yang akan datang yang lebih
terbatas (mikro)
Pada perkembangannya, perencanaan dihubungkan dengan
upaya untuk merumuskan cita-cita dalam arti yang lebih baik di masa yang
akan datang
Rencana merupakan rumusan keinginan/cita-cita yang
lingkupnya menyeluruh dan luas